Showing posts with label Travel. Show all posts
Showing posts with label Travel. Show all posts

Pesona Pantai Tebing Tersembunyi Apparalang Bulukumba Sulawesi Selatan


Pesona Pantai Tebing Tersembunyi Apparalang Bulukumba Sulawesi Selatan.
Siapa sih yang tak kenal dengan Bulukumba. Bulukumba adalah salah satu Kabupaten yang terdapat di Sulawesi selatan. Jarak Bulukumba dengan ibu kota Sul-sel yaitu Makassar sekitar 160 Km. Dengan mengendarai mobil atau motor, Kota Bulukumba bisa ditempuh selama 3 hingga 4 jam perjalanan. Banyak potensi yang bisa dikembangkan di kota ini, salah satunya pada sektor pariwisata.
Siapa yang tak kenal Bira?

Sungguh terlalu jikalau belum mengenal keindahan pantai yang satu ini, hingga turis mancangnegara berdatangan menikmati pasir putih pantai Bira. Selain dengan pantai bira yang indah, putih nan suci. Ada beberapa pantai yang tak kalah indahnya dengan pantai Bira, ada pantai Bara, Samboang, Apparalang. Dan sekarang yang akan ane bahas adalah Pantai Apparalang.


Belum semua orang mengetahui, di balik tebing curam itu ada pesona bahari yang menakjubkan. Terlihat dari atas birunya laut yang berkilau tertimpa matahari. Mungkin banyak pula yang tidak menyangka, bahwa alam yang kelihatan dari luar terkesan liar dengan rerimbunan hutan jati dan bakau yang sama sekali tak menarik itu, ternyata tersembunyi sebuah panorama pantai yang eksotis. Bahkan ada yang kemudian menyebut kawasan tebing-tebing karang itu sebagai Raja Ampat KW 2.

Pantai Apparaang terletak di desa ara, kecamatan Bontobahari, Kab. Bulukumba. Lokasinya sangat terpencil, sehingga tak banyak orang mengenal pantai ini. Hanya orang-orang pribumi saja yang mengenalnya. Hal ini pula menyebabkan pantai ini bebas dari tangan jahil manusia, yang memanfaat pantai sebagai sumber uang mereka, namun tidak peduli akan kebersihan pantai itu sendiri. Jarak dari ibu kota kabupaten Bulukumba ke Desa ara tidaklah dekat. Sekitar 35 Km yang harus ditempuh untuk sampai di lokasi tersebut, ditambah lagi ada sekitar 5 Km jalanan yang kurang mendukung untuk kendaraan beroda empat, dan jangan harap ada transportasi umum menuju pantai tersebut. Rata-rata kendaraan umum hanya bisa digunakan sampai di Desa Ara saja. Namun tidak lama lagi pengerjaan jalanan yang sudah dikerjakan berkisar 80 persen tersebut akan rampung. Namun setiba di lokasi/pantai tersebut, serasa terbayar semua. Keindahan yang dipancarkan tak bisa diuraikan dengan kata-kata. Tidak ada hamparan pasir di sana, yang ada hanya tebing batu karang, air laut yang sangat jernih, sesekali ada batu karang di tengah laut menambah keindahan pantai ini. Bagi yang hobby diving atau snorkling, pantai ini sangat recommended buat kalian.

Pantai Apparalang tidak lama lagi akan segera dibuka untuk masyarakat umum. Saat ini memang kami sedang membenahi akses jalan menuju pantai ini. Sarana dan prasarananya pun sementara kami persiapkan,” ujar Muh. Amir, penduduk setempat sekaligus pengelola pantai ini. Menurut pria ramah ini fasilitas pendukung seperti tempat penyewaan perlengkapan menyelam, kamar mandi, tempat penyewaan perahu dan motor, penginapan (villa, bungalow dan hotel bertarif murah dengan restoran) akan dibangun dan dilengkapi.

Pantai Apparalang memang belum sekondang Pantai Tanjung Bira dan lainnya. Tapi keindahan pantainya tidak kalah dengan itu semua. Suasana pantai ini pun tak ‘semeriah’ pantai-pantai lainnya, malah cenderung sepi dan tenang. Tapi justru itulah sisi lain yang ditawarkan oleh Pantai Apparalang. Suasananya cocok untuk Anda yang ingin menghilangkan kejenuhan. Duduk saja di tepinya, nikmati desiran angin menyapa lembut tubuh. Airnya yang biru jernih dijamin mampu menyegarkan beban dan pikiran. Pemandangan tebing-tebing Apparalang juga tak kalah menariknya.

Baca Juga : 5 Tempat Wisata Blora Yang Harus Kamu Kunjungi

Ketika Anda sudah berada di titik puncak kebosanan dalam menghadapi rutinitas dan hiruk pikuk kehidupan, itu artinya sudah saatnya Anda menyepi ke ‘surga’ tersembunyi di Apparalang Beach yang menyajikan ketenangan dan keindahannya sekaligus. Agar dapat menikmati deburan ombak yang menghempas karang secara dekat, ataupun ingin terjun membelah laut dan merasakan sejuk dan beningnya air, maka pengunjung harus menuruni sebuh tangga kayu yang lumayan tinggi dan mendapati sebuah anjungan dari kayu yang berdiri dan dipasang rapi di atas batu-batu karang.

Pantai ini tidak memiliki daratan sehingga kalo ingin berenang dengan kedalaman kurang lebih 10m, harus loncat dari dermaga atau dari atas tebing yg curam... hehehee cukup extreem juga yah, uji nyali untuk mencopot jantung. Sanitasi dan ruang ganti ditempat ini masih belum ada, jadi semuanya dilakukan di dalam mobil untum berganti pakaian, cuacanya sangat panas di siang hari dan dingin sekali dimalam hari, biasanya banyak anak anak pecinta alam yg senang camping disini

Bagi kalian yang berminat mengunjungi pantai ini, saya ingin membagi sedikit tips-tips agar memudahkan kalian dalam perjalanan hingga tiba di lokasi.

1. Mengingat jalan atau rute menuju pantai Apparalang hanya sebagian yang beraspal dan sempit, hanya diperuntukkan untuk satu kendaraan roda empat bisa melalui, maka alangkah baiknya jikalau mengendarai kendaraan roda dua.

2. Alangkah baiknya membawa persediaan Air mineral, dan makanan cemilan untuk menghindari kelaparan di lokasi. Mengingat masih kurang dan terbatas PKL di lokasi.

3. Membawa Kotak P3K ke lokasi sangat disarankan. Hal ini untuk berjaga-jaga, siapa tahu ada yang tergores oleh batu karang, sakit perut, dll. Mengingat jarak rumah warga dan puskesmas lumayan jauh dari lokasi.

4. Bagi kalian yang senang snorklin dan diving, disarankan membawa alat sendiri. Mengingat di lokasi tidak ada tempat penyewaan alat. Hal ini berbeda di Pantai Bira.

5. Tetaplah waspada pada hal-hal yang tak diiginkan (mawas diri)

Sekedar saran bagi Pemerintah setempat, kawasan ini perlu segera diberi sentuhan oleh pemerintah, khususnya yang menangani kepariwisataan semisal perbaikan jalan menuju lokasi, menyediakan tempat istirahat, membuat tangga dan anjungan yang lebih permanen atau segala fasilitas yang dapat memberikan kemudahan, kesnangan, ketenangan, kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung. 

Sumber :redmaster

Pesona Kerajaan Kera di Pantai Hutan Kera Nepa

Kerajaan Kera di Pantai Hutan Kera Nepa

Hutan Kera Nepa, sesuai dengan namanya, hutan ini merupakan tempat bagi ratusan kera sebagai penghuni utamanya. Hutan ini terletak di bibir pantai utara Pulau Madura tepatnya di Kec. Banyuates Kab. Sampang. 

Menurut sejarah, di Hutan Kera Nepa Sampang ada makam leluhur atau tokoh Madura dan Datuk Dayak dari Kalimantan yang makamnya bersandingan dan dijaga ratusan kera. Warga sekitar dilokasi Desa Nepa Kecamatan Banyuates menyakini bahwa Hutan Kera Nepa merupakan tempat keramat yang harus dijaga keasliannya. Karena didalam hutan selain banyak kera yang menunggu, didalamnya ada makam kramat tokoh orang Madura atau biasa disebut pujuk. Sedangkan warga Dayak menyebut Datuk yang harus dirawat dan dijaga keasliannya.

Baca Juga : Pesona Bukit Jaddih Wisata Tersembunyi di Madura


Akses untuk sampai ke Hutan Kera Nepa Sampang, para pengunjung dapat mengambil jurusan dari kota Sampang menuju Ketapang-Banyuates yang dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat sekitar 50 kilometer. Para pengunjung dapat menikmati keunikan Kera yang sangat bersahabat. Kera yang termasuk hewan primata besar dan memiliki tingkat intelejensia tinggi dibandingkan hewan lain ini, seakan menunggu makanan yang akan diberikan setiap orang yang datang. 

Saat ini para pengunjung yang datang untuk melihat ratusan kera ekor panjang kera jenis fasciczalaris masih belum ditarik retribusi. Padahal, jika melihat keaslian tempat wisata, hutan ini berpotensi besar menjadi pundi-pundi penyumbang PAD Sampang. Ketika ada pengunjung datang, sejak dari pintu masuk hutan, sudah banyak Kera di kanan kiri jalan seakan menyambut kedatangan pengunjung. Sayangnya, tidak ada yang tahu berapa jumlah Kera yang ada disana.

Terlepas dari keunikan kera-kera Nepa, Pengunnjung juga dapat menikmati hamparan pasir putih dan laut jawa yang membentang luas dan memiliki pemandangan yang indah menjadi nilai tambah untuk kawasan wisata hutan kera Nepa. Pemandangan yang tidak biasa ini akan membuat para pengunjung merasa kagum. Pada sore hari banyak wisatawan yang berkunjung ke kawasan ini untuk sekedar melepaskan penat ataupun menikamati panorama keindahan pantai Nepa. Pantai dan hutan kera Nepa ini masih belum banyak terjamah oleh masyarakat luas, sehingga kealamiannya masih terjaga.



Demi Sebuah Foto, Traveler Ini Nekat Menantang Maut

Demi Sebuah Foto, Traveler Ini Nekat Menantang Maut

Demi Sebuah Foto, Traveler Ini Nekat Menantang Maut
Demi Sebuah Foto, Traveler Ini Nekat Menantang Maut
Setiap wisatawan berharap mendapatkan momen liburan yang menyenangkan. Tapi berbeda dengan wisatawan yang satu ini. Tak puas hanya menikmati hal-hal menyenangkan selama liburan, turis wanita ini menjajal sesuatu yang menantang bahkan mengancam jiwanya. Ia nekat berpose dengan buaya liar.
Adalah Kristina Smith, 25 tahun. Beberapa waktu lalu Kristina melakukan perjalanan ke sebuah tempat terpencil di Paga, Ghana untuk mencari sensasi liburan menantang adrenalin.
Penjelajah muda dari Ottawa, Kanada itu kemudian mendengar tentang sebuah lokasi rahasia melalui penduduk setempat. Lokasi yang dimaksud adalah kolam buaya Paga.
Ia pun memutuskan untuk datang ke sana. Setelah tiba di kolam tersebut, Kristina menyaksikan sekelompok buaya liar sedang 'berpesta ayam'. Entah apa yang mendorong wanita itu, sampai akhirnya terpikir ide untuk berfoto bersama buaya-buaya di sana.
Akhirnya, dengan didampingi penduduk setempat, Kristina nekat berpose dengan binatang yang panjangnya hampir 6 kaki itu.
Kristina mengatakan: "Di depan pintu masuk, saya disambut oleh seorang laki-laki lokal. Kemudian saya dibawa oleh dua orang pemuda, yang memegang ayam di tangannya. Kolam itu berada di area kosong yang besar dan Anda bisa melihat garis samar buaya di tengah air."
"Seorang pemandu bersiul melengking dan berhasil menarik perhatian dua ekor buaya. Satu buaya lebih cepat dari yang lain dan menjadi yang pertama keluar dari air. Kemudian dilemparkan ayam sebagai makanan."
"Setelah itu, saya punya kesempatan berfoto. Pemandu meyakinkan itu aman. Ini adalah pertama kalinya saya berdekatan dengan hewan tersebut."
Dia menambahkan: "Saya sangat bersemangat untuk melihat tempat-tempat jauh dan akhirnya memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Paga, Ghana. Saya menghabiskan satu bulan di sana. Bepergian dengan mobil, bus dan sepeda motor. Saya juga tak melewatkan kesempatan untuk melihat gajah, kuda nil dan buaya liar. 
Sumber : (dream.co.id)
Artikel Terkait :