Cara Mendapatkan Uang Lewat Aklamio

Aklamio - Situs baru yang satu ini belum banyak yang tau. Jadi masih anget-angetnya teman. Tapi jangan salah, aklamio memberikan reward yang terbilang sangat gila karena besarnya bayaran yang di dapatkan. Teman-teman cukup daftar dan nyari refferal melalui link reff yang bisa teman-teman dapatkan di akun aklamio. Tidak banyak yang bisa saya sampaikan, langsung saja buktikan sendiri. silahkan daftar di SINI
Ini Bukti SS Rewardnya

Semoga bermanfaat.

Breaking News - Kebakaran Pasar Atom Surabaya


Breaking News - Pasar Atom Surabaya kebakaran, Senin (11/4/2016) sore. Menurut saksi mata, Dadid Suugiarto, kebakaran tersebut terjadi di toko UD Apollo di blok G21 dan G20. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu namu kebakaran sempat membuat macet jalan di sekitar lokasi. Sementara kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta. 

Saat ini sebanyak kurang lebih 10 unit mobil kebakaran di kerahkan, serta di bantu oleh orang sekitar yang ada di pasar atom menggunakan alat pemadam api (APAR). Api terus melalap isi toko yang berisi kosmetik. Beberapa pedagang lain yang sempat menutup toko juga berjaga-jaga, khawatir kebakaran merambah ke toko miliknya.

Api mulai merembet ke ruko sebelahnya, sampai saat inipun api belum bisa di padamkan. Berdasarkan informasi di lokasi, Asal Api di ketahui dari lantai atas Ruko, tetangga toko sebelah “ateng” (bej/wb).

Baca Juga :

9 Jam Bertempur, 18 Pasukan Elite Filipina Gugur Oleh Kelompok Abu Sayyaf

Angkatan bersenjata Filipina kehilangan 18 prajurit dalam kontak tembak selama sembilan jam diperbatasan Kota Tipo-Tipo dan Al-Barka di Pulau Basilan melawan pasukan kelompok Abu Sayyaf, Sabtu (9/4/2016).

Di kubu pemberontak, lima orang tewas, termasuk seorang ekstremis asal Maroko. Ekstremis itu bernama Mohammad Khattab. Selain itu, sekitar 20 orang pemberontak lainnya terluka.
Sementara itu, selain 18 prajurit yang tewas, ada 53 tentara yang terluka. Informasi ini diungkapkan juru bicara militer Filemon Tan, Minggu (10/4/2016), seperti dikutip Kantor Berita AP. 
Lebih jauh, berdasarkan keterangan beberapa pejabat militer yang meminta identitasnya dirahasiakan, Pemerintah Filipina menurunkan pasukan untuk membunuh atau menangkapkomandan Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon. 
Isnilon secara terbuka telah menyatakan tergabung dalam kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Dia diburu selama bertahun-tahun karena diduga terlibat dalam beberapa aksi terorisme.
Namun, Isnilon luput dalam serangan ini. Menurut Tan, hanya seorang putra Isnilon yang tewas dalam pertempuran itu. 
Sebelumnya, Pemerintah Amerika Serikat telah menawarkan hadiah sebesar lima juta dollar AS, bagi siapa pun yang bisa memberikan informasi untuk penangkapan Isnilon Hapilon.
Dalam kontak tembak itu dilaporkan, kelompok Abu Sayyaf menggunakan peluncur granat M203. Tanpa diduga, para pemberontak dapat menggalang kekuatan dengan cepat, hingga terkumpul 100-150 orang.
Kondisi itu menyebabkan militer kerepotan, dan jatuh korban dalam jumlah yang terbilang besar.
Jumlah prajurit yang tewas tersebut menjadi yang terbesar dalam pertempuran di wilayah selatan pada tahun ini. 

TNI gregetan ingin maju serang Abu Sayyaf Namun Filipina Masih Belum Memberi Ijin

Hari ini, Jumat (8/4), batas waktu permintaan uang tebusan dari kelompok Abu Sayyaf berakhir atau juga dikenal sebagai Al Harakat Al Islamiyya. Kelompok separatis yang terdiri dari milisi Islam ini yang berbasis di sekitar kepulauan selatan Filipina.

Abu Sayyaf adalah salah satu kelompok separatis paling berbahaya. Diketahui beberapa anggotanya pernah belajar atau bekerja di Arab Saudi dan mengembangkan hubungan dengan mujahidin ketika bertempur dan berlatih di Afganistan dan Pakistan, yang kini disebut kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Saat ini kelompok tersebut tengah menyandera Warga Negara Indonesia (WNI) yang berjumlah tujuh orang, dari awal berjumlah 10 orang.

Kesepuluh sandera itu adalah Peter B Tonson (kapten), Julian Philip, Mahmud, Suriansyah, Surianto, Wawan Saputra, Bayu Oktavianto, Reynaldi, Alvian Elvis Peti, serta Wendi Raknadian. Mereka sudah disandera setidaknya dua hari sebelum 26 Maret. Kelompok itu meminta tebusan 50 juta peso atau setara Rp 15 miliar.

Dalam upaya pembebasan WNI, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Mrasudi melakukan upaya perbincangan dengan negoisasi dengan negara Filipina. Bahkan dalam opsi ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyarankan agar terjalin dialog, agar seluruh WNI pulang dengan selamat.

"Opsi dialog tetap dilakukan, untuk menyelamatkan yang disandera," kata Jokowi usai menonton babak pertama final Bhayangkara di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (3/4).

Di tengah menjalin dialog dengan kelompok Abu Sayyaf, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan, bahwa lokasi penyanderaan telah dikepung oleh pasukan militer Filipina. Namun Ryamizard mengatakan bahwa saat ini Indonesia dilarang untuk masuk ke lokasi tersebut.

"Operasi militer di tangan Filipina, kami tidak boleh masuk. Iya lokasinya sudah dikepung oleh militer Filipina," singkat Ryamizard usai rapat di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (4/4).
Apa bila nantinya dialog berjalan buntu dan bangsa Indonesia tetap diminta uang tebusan, Ryamizard menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mengeluarkan uang sama sekali. Namun, dirinya tetap mendepankan dialog dapat terjadi dengan baik.

"Kelompok Abu Sayyaf itu bukan satu, dia bertebaran. Kelompok, kelompok dan kelompok. Kemudian kelompok yang di sana, kelompok yang kering, yang kurang makan, itu masalah perut lah kira-kira begitu," pokoknya yang jelas bukan uang negara, negara ini tidak mengeluarkan uang. Tidak mau" ujar Ryamizard di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Kamis (7/4).

Ryamizard beralasan tidak ingin mengeluarkan uang tebusan karena Indonesia tidak mau dianggap sebagai bangsa yang lemah lantaran diperas kelompok Abu Sayyaf. Tetapi saat ini pemerintah lebih memilih membebaskan 10 WNI yang disandera tersebut melalui jalur militer.

Kata Ryamizard, pemerintah Filipina sudah menyiapkan pasukannya tiga batalyon untuk membantu membebaskan WNI yang tersisa. Bahkan Indonesia pun telah siap apa bila Filipina meminta bantuan.

"Bukan siap lagi, lebih dari siap. Tapi kan, ada aturan kalau mau masuk wilayah itu (Filipina)," pungkasnya.
Sumber : www.merdeka.com
Alasan ABG ganteng Rela nikahi wanita Usia 52 tahun di MEDAN

Alasan ABG ganteng Rela nikahi wanita Usia 52 tahun di MEDAN


Meskipun usia kami jauh berbeda namun saya menikah dengan dia lantaran saya

menyukainya, dan menjalankan Sunnah Rosul bukan karena uang atau utang budi. "
Tersebut pernyataan Guntoro, 18, yang pilih seseorang nenek bernama Maryam
MEDAN, 52, sebagai istrinya.


Guntoro menyampaikan, perjumpaan mereka diawali sekitaran dua th. lantas. Saat
Agus, seseorang pensiunan perusahaan perkebunan, kerap minum di warung ibunya,
Suratmi, 42, di Indrapura, satu kota di Medan, Sumut.
Saat itu Guntoro kerap ada di warung menolong ibunya di dapur serta sesekali
melayani pesanan pelanggan.
Guntoro menyampaikan, dia sukai Maryam lantaran tertarik dengan perwatakan
janda delapan anak itu, yang kerap ajukan pertanyaan berita kondisinya serta
keluarga.
Ketika itu, dia tidak paham kalau Maryam juga menyimpan hati kepadanya. Walau
sama­sama jatuh cinta, namun Guntoro tak berikan perlakuan khusus pada wanita
itu. Dia melayani Maryam seperti pelanggan yang lain yang bertandang ke warung
ibunya.
Tetapi, sikap Maryam yang jujur pada orangtuanya serta siap sabar menanti untuk
menikahinya, sukses buka pintu hati cowok ganteng itu. Guntoro saat itu barusan
usai sekolah kelas lima sekolah
basic.



" Agar apa




kata orang, saya terima dia apa seadanya, dia demikian perduli




serta
menyayangi saya sepenuh hati. Sesudah kami disetujui keluarga, kami menikah
lewat cara yang sah, turut kebiasaan. Cuma jarak umur saja yang tidak sama serta
itu bukanlah penghambat cinta kami, " kata Guntoro.



Sesudah memperoleh kesepakatan dari keluarga ke­2 iris pihak, pada akhirnya
Guntoro yang juga anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Suratmi serta Antoni,
54, Maryam menyelenggarakan ijab kabul dengan duit hantaran sejumlah 2jt.
Acara akad nikah berjalan dirumah pengantin pria di Jalan si Pare­pare, INDRAPURA
sekitaran jam 10. 30 malam, 30 Maret lantas tetapi gambar­gambar pernikahan
mereka mulai jadi viral di sosial media dengan beragam komentar.



Disamping itu, ibu Guntoro, Suratmi, yang juga sahabat Maryam yang saat ini jadi
menantunya menyampaikan, dia sudah lama mengetahui Wanita yang di kenal
dengan panggilan Bu Gembrot lantaran mereka tinggal sekampung.
" Sesudah anak saya tamat Sekolah Menengah Atas (SMA), Maryam berulang­kali
mengungkap tujuannya itu, tetapi saya tak memberi ketentuan lantaran mesti
berdiskusi dengan Guntoro.



" Pada akhirnya Guntoro memberi jawaban, barulah kami bikin diskusi lanjut untuk
mengambil keputusan tanggal pernikahan mereka, " kata Suratmi yang merestui
pernikahan pasangan itu.
Pasukan elite Filipina tak berdaya hadapi sergapan Abu Sayyaf

Pasukan elite Filipina tak berdaya hadapi sergapan Abu Sayyaf

Upaya Filipina untuk membebaskan 18 warga asing, termasuk 10 pelaut asal Indonesia dari tangan militan Abu Sayyaf menemui jalan buntu. Satu peleton pasukan yang diterjunkan ke Provinsi Basilan tak berdaya menghadapi hujan peluru yang dilancarkan para ekstremis tersebut.


Alhasil, 18 tentara tewas bersama dengan lima militan Islam setelah terlibat baku tembak selama 10 jam. Sedangkan 50 tentara lainnya mengalami luka-luka.



Harian Philippine Daily Inquirer sampai melaporkan, seluruh peleton 'dihabisi', dan empat di antaranya dipenggal. Padahal, pasukan yang dikirim merupakan pasukan elite di Filipina, yakni Pasukan Batalion Khusus Ke-4 dan Batalion Infanteri ke-44, mereka diadang lebih dari 100 militan Abu Sayyaf.



"Pasukan kami sedang akan menyerbu mereka. Di perjalanan kami disergap," kata Kolonel Benedict Manquiquis, juru bicara militer wilayah Basilan kepada stasiun radio DZRH, seperti dilansir BBC, Minggu (10/4).



Keberadaan mereka di provinsi tersebut adalah memburu militan Abu Sayyaf yang diinformasikan bersembunyi di Pulau Joso. Mereka berusaha mencium jejak kelompok yang berafiliasi dengan ISIS tersebut selama dua minggu terakhir.



Pasukan Batalion Khusus Ke-4 yang diterjunkan untuk memburu militan Abu Sayyaf bukan pasukan sembarangan, mereka merupakan bagian dari pasukan penerjun payung atau lintas udara. Pasukan ini berada di bawah komando Pasukan Resimen Khusus.




Pasukan elite ini berdiri pada 1960-an oleh Kapten (Inf) Fidel V Ramos, sekaligus komandan pertama di pasukan tersebut. Pasukan ini dilatih melalui Operasi Perang Non-konvensional dan Operasi Perang Psikologis, bahkan dilatig langsung oleh Pasukan Khusus AS yang dikenal dengan Baret Hijaunya.

Sejak berdiri, pasukan ini sudah diterjunkan untuk mengatasi pemberontakan dan terorisme, utamanya kelompok militan Moro. Kini, mereka ikut berhadapan dengan Abu Sayyaf dalam misi pembebasan sandera.


Sementara Batalion Infanteri ke-44 berada di bawah komando Divisi Regular Pertama, yang juga dikenal dengan nama Divisi Tabak. Pasukan ini terbentuk sejak 5 Mei 1936, serta ikut terlibat dalam pertempuran melawan Pasukan Jepang di kawasan Pasifik.
Sumber : www.merdeka.com